Kamis, Oktober 25, 2007

Osteoartritis

OSTEOARTRITIS

Osteoartritis disebut juga penyakit sendi degeneratif atau arthritis hipertrofi.Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan yang bekembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri,deformitas,pembesaran sendi dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.Sering kali berhubungan dengan trauma atau mikrotruma yang berulang-ulang,obesitas,stress oleh beban tubuh, dan penyakit sendi – sendi lainnya.


Etiologi

Etiologi penyakit ini tidak diketahui dengan pasti.ada beberapa factor resiko yang diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu:

  1. usia lebih dari 40 tahun
  2. jenis kelamin,wanita lebih sering
  3. suku bangsa
  4. genetic
  5. kegemukan dan penyakit metabolic
  6. cedera sendi,pekerjaan dan olahraga
  7. kelainan pertumbuhan
  8. kepadatan tulang , dll

Apa gejala dari osteoarthritis??

Gejala pada osteoarthritis timbul secara bertahap. Awalnya kelainan berupa nyeri dan kekakuan pada sendi. Sendi-sendi jari tangan, pangkal ibu jari, leher, punggung sebelah bawah, jari kaki yang besar, panggul dan lutut adalah bagian yang paling sering terkena osteoartritis. Nyeri dapat bersifat ringan, sedang, atau berat hingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Bila penyakit berlanjut maka makin lama sendi akan makin sulit untuk digerakkan dan pada akhirnya akan terhenti pada posisi tertekuk.

Pertumbuhan baru dari tulang rawan dan jaringan lainya dapat menyebabkan membesarnya sendi, dan tulang rawan yang permukaanya kasar akan menyebabkan timbulnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan. Pada beberapa sendi, ligamen (yang mengelilingi dan menyokong sendi) dapat teregang sehingga sendi menjadi tidak stabil. Menyentuh atau menggerakkan sendi ini bisa menyebabkan nyeri yang hebat.

Osteoartritis yang terjadi pada sendi-sendi di leher atau punggung dapat menimbulkan gejala mati rasa, kesemutan, nyeri dan kelemahan pada lengan atau tungkai, jika pertumbuhan tulang berlebihan menekan persarafan yang ada di sekitarnya. Kadang dapat terjadi penekanan pada pembuluh darah yang menuju ke otak bagian belakang, sehingga dapat timbul gangguan pengelihatan, vertigo, mual dan muntah. Pertumbuhan tulang yang terjadi di sekitar leher juga dapat menyebakan gangguan pada proses menelan

Bagaimana Mendiagnosis Osteoartritis?

Diagnosis dari osteoartritis dapat ditegakan berdasarkan gejala penyakit dan dengan melakukan pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tambahan yang dimaksud dapat berupa :

1. Röntgen tulang

Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui kerusakan atau perubahan-perubahan yang terjadi pada tulang rawan atau tulang yang mengindikasikan adanya osteoartritis.

2. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Pada MRI dapat pula dilihat kelainan-kelainan yang terjadi pada tulang rawan dan tulang dengan detail yang lebih baik daripada pemeriksaan röntgen tulang.

3. Aspirasi sendi (arthrocentesis)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit cairan yang ada di dalam sendi untuk diperiksa di laboratorium berkenaan dengan adanya kelainan pada sendi.


Terapi Osteoartritis

Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan osteoartritis hingga tuntas. Pengobatan yang ada hingga saat ini hanya berfungsi untuk mengurangi nyeri dan mempertahankan fungsi dari sendi yang terkena. Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai dalam proses terapi osteoartritis, yaitu untuk mengontrol nyeri dan gejala lainya, untuk mengatasi gangguan pada aktivitas sehari-hari, dan untuk menghambat proses penyakit.

Pilihan pengobatan dapat olahraga, kontrol berat badan, perlindungan sendi, terapi fisik, dan obat-obatan. Bila semua pilihan terapi tersebut tidak memberikan hasil, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan operasi pada sendi yang terkena.

Glucosamine dan Chondroitin Sulfate

Glucosamine merupakan suatu gula amino yang berfungsi untuk pembentukan dan perbaikan kartilago. Chondroitin sulfate merupakan bagian dari molekul protein besar (proteoglycan) yang memberikan elastisitas dari kartilago. Studi menunjukkan bahwa penderita osteoartritis yang mengonsumsi suplemen glucosamine dan chondroitin sulfate mengalami pengurangan rasa nyeri dalam intensitas yang sama seperti bila seseorang mengonsumsi obat AINS (Anti Inflamasi Non-Steroid). Selain itu kedua zat tersebut juga dipercaya dapat memperlambat kerusakan kartilago pada pederita osteoartritis.

Tidak ada komentar: